Lentera 24.com | ACEH TAMIANG -- Kepala Dinas Syariat Islam Provinsi Aceh, DR EMK Alidar M,Hum terpaksa harus turun langsung ke Kabupaten A...
Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Kepala Dinas Syariat Islam Provinsi Aceh, DR EMK Alidar M,Hum terpaksa harus turun langsung ke Kabupaten Aceh Tamiang untuk menenangkan hati para dai perbatasan yang baru selesai mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) pada Rabu (14/11) kemarin.
Seperti yang dilansir Lentera24, para peserta bimtek yang berasal dari Kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Tenggara merasa kecewa atas pernyataan PPTK kegiatan yang diduga telah memperolok-olokkan dai perbatasan sebagai orang utan.
"Sebenarnya saya nggak ada jadwal ke Aceh Tamiang, tetapi karena ingin mendinginkan suasana, maka saya harus ke Tamiang. Dan sekarang saya sedang dalam perjalanan," ujar Alidar kepada Lentera24, Kamis (15/11) via ponsel.
Alidar menyatakan pujiannya, kalau para dai perbatasan Kabupaten Aceh Tamiang merupakan dai perbatasan terbaik diseluruh Aceh. Dan Dai itu merupakan orang orang pilihan.
Ungkapan Alidar itu didasari dengan minimnya Dai Aceh Tamiang yang pembayaran gajinya digantung.
"Di Aceh Tamiang hanya ada satu Dai yang pembayaran gajinya digantung. Sementara didaerah lain, ada 4 hingga 9 dai yang dikenai sanksi penundaan gaji," ujarnya.
Terkait adanya ketersinggungan perasaan para dai atas pernyataan Malik saat acara penutupan kegiatan bimtek, Alidar sangat menyayangkan kejadian itu.
Meskipun demikian, Alidar menyadari munculnya persoalan tersebut dikarenakan masalah salah penyampaian bahasa saja.
"Nanti kita ketemu di aula Dinas Syariat Islam Aceh Tamiang untuk konfirmasi lanjutan. Para dai Tamiang sudah menunggu disana," ujar Alidar. [] L24-002
