HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

'Menterengnya' Pendapatan PTPN 1 Aceh

Lentera 24.com | LANGSA -- P T Perkebunan Nusantara 1 Aceh, sebuah perusahaan milik negara dengan tiga  Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang setia...

Lentera24.com | LANGSA -- PT Perkebunan Nusantara 1 Aceh, sebuah perusahaan milik negara dengan tiga Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang setiap hari beroperasi dan menghasilkan pundi-pundi rupiah, sudah seyogyanya mampu mensejahterakan karyawan sebagai ujung tombak perusahaan.



Adapun PKS tersebut masing-masing, PKS Cot Girek, PKS Tanjung Seumantoh, dan PKS Pulau Tiga yang setiap harinya beroperasi dan memproduksi tandan buah segar (TBS).

Informasi yang dihimpun media ini, menyebutkan jumlah pengolahan TBS per PKS rata-rata per hari mencapai 1.000 Ton, jika dikali 30 hari berarti perbulan setiap PKS mampu menghasilkan 30.000 Ton TBS. Jika Randemen 21 % dan 6.300 CPO perbulan maka PTPN 1 mampu mendapatkan Rp.7.000 per Kilogram dari penjualan. Jika dikalkulasi maka per bulan PTPN 1 mampu meraup pundi-pundi uang sebesar Rp. 44 Miliar, dan jika ditambahkan dengan pendapatan lain berupa, Penjualan Cangkang dan Inti, perbulan PTPN 1 bisa meraup rupiah kurang lebih Rp.70 Miliar.

Jika dibandingkan dengan pengeluaran total PTPN 1 per bulan yang disebut-sebut mencapai Rp.120 Miliar, artinya PTPN 1 mengalami kesulitan untuk menanggulangi beban pengeluaran, sehingga bisa membahayakan kondisi keuangan Perusahaan Plat merah tersebut.

Menanggapi informasi tersebut, Sekertaris PTPN I, Abdul Gazali, didampingi Kepala Bagian Humas, Yantri kepada awak media Jumat (05/10) membantah pendapatan PTPN I yang disebut mencapai Rp
132 Miliar per bulan.

"Tidak benar pendapatan PTPN1 segitu, mohon maaf kami tidak bisa memberitahukan angka pasti. Karena itu merupakan rahasia perusahaan," ujarnya. 

Sementara saat ditanya apakah pengeluaran PTPN 1 mencapai 120 Miliar perbulan, Sekretaris perusahaan membenarkannya. 

"Kurang lebih segitu. Namun kita mengunakan keuangan sesuai dengan sisi prioritas," pungkasnya. [] L24-004 (Razzaq)