Lentera 24.com | ACEH TAMIANG -- Terkait honor dosen yang belum terbayar selama 2 semester oleh pihak kampus Akademi Komunitas (AK) yang dib...
Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Terkait honor dosen yang belum terbayar selama 2 semester oleh pihak kampus Akademi Komunitas (AK) yang dibina oleh universitas Institut Pertanian Bogor (IPB).
Team Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) Aceh Tamiang melakukan mediasi ke pihak Kampus, Kamis (18/9) Abah Cafe Karang Baru Aceh Tamiang
Yani salah satu perwakilan pihak kampus memberikan keterangan, menurutnya keterlambatan pembayaran ini dikarenakan oleh birokrasi yang terlalu lama dipihak pusat dalam hal ini antara pihak dikti dan IPB itu sendiri yang terimbas oleh kebijakan-kebijakan pemerintah pusat.
"Sebagai fasilitator, kami terus berupaya agar keterlambat pembayaran ini dapat segera terealisasi dalam waktu dekat ini", ungkap Yani.
Masih menurut yani, banyak sebenarnya permasalahan yang sedang kami hadapi termasuk perlunya Akademi Komunitas (AK) Tamiang ini menjadi sebuah lembaga mandiri yang tidak terikat kepada pihak manapun seperti sekarang ini, kita masih di bina IPB.
Yani juga mengharapkan adanya peran penting tim pemerintah kabupaten yang ditunjuk langsung oleh bupati Aceh Tamiang untuk tetap membangun hubungan harmonis dengan pemerintah pusat dan lembaga-lembaga terkait sehingga yang menjadi impian kita selama ini untuk punya universitas sendiri di Aceh Tamiang bisa cepat terwujud.
"kita juga masih menunggu hasil rapat antara Kemenristek Dikti dengan para deputi-deputi lingkungan lembaga tersebut yang akan dijadwalkan minggu depan", katanya. [] L24-006
Team Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) Aceh Tamiang melakukan mediasi ke pihak Kampus, Kamis (18/9) Abah Cafe Karang Baru Aceh Tamiang
Yani salah satu perwakilan pihak kampus memberikan keterangan, menurutnya keterlambatan pembayaran ini dikarenakan oleh birokrasi yang terlalu lama dipihak pusat dalam hal ini antara pihak dikti dan IPB itu sendiri yang terimbas oleh kebijakan-kebijakan pemerintah pusat.
"Sebagai fasilitator, kami terus berupaya agar keterlambat pembayaran ini dapat segera terealisasi dalam waktu dekat ini", ungkap Yani.
Masih menurut yani, banyak sebenarnya permasalahan yang sedang kami hadapi termasuk perlunya Akademi Komunitas (AK) Tamiang ini menjadi sebuah lembaga mandiri yang tidak terikat kepada pihak manapun seperti sekarang ini, kita masih di bina IPB.
Yani juga mengharapkan adanya peran penting tim pemerintah kabupaten yang ditunjuk langsung oleh bupati Aceh Tamiang untuk tetap membangun hubungan harmonis dengan pemerintah pusat dan lembaga-lembaga terkait sehingga yang menjadi impian kita selama ini untuk punya universitas sendiri di Aceh Tamiang bisa cepat terwujud.
"kita juga masih menunggu hasil rapat antara Kemenristek Dikti dengan para deputi-deputi lingkungan lembaga tersebut yang akan dijadwalkan minggu depan", katanya. [] L24-006
