HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Realisasi Tuntutan Mahasiswa Dilanjut Besok, Rabu

Lentera 24.com | SUBULUSSALAM -- Menyikapi tuntutan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Pemuda dan Pelajar Kota Subulussalam Sumatera Ut...

Lentera24.com | SUBULUSSALAM -- Menyikapi tuntutan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Pemuda dan Pelajar Kota Subulussalam Sumatera Utara (Himappkos-SU) disampaikan melalui aksi orasi damai di Simpang Tiga Tugu Bank Aceh dan di ruang rapat DPRK, Selasa (31/7), pertemuan lanjutan dijadwalkan di ruang kerja Sekda Damhuri, Rabu (1/8) besok.

Foto: Salah satu spanduk mahasiswa Himappkos-SU saat orasi, Selasa (31/7)
Pada orasi, Selasa (31/7) yang dimulai di Simpang Tiga Tugu Bank Aceh menuju gedung DPRK, sambil yel-yel protes kebijakan pemerintah setempat, puluhan mahasiswa membawa spanduk dan karton bertuliskan meminta pemerintah memperbaiki asrama mahasiswa di Medan yang sudah bertahun terbengkalai.

Tak cuma itu, sejumlah persoalan pendidikan, beasiswa hingga persoalan mobiler sekolah dipersoalkan di sana. Bahkan Wali Kota Subulussalam, Merah Sakti diminta mencopot, Irwan Yasin, M.Si dari jabatan Kepala Dinas.

Aksi orasi yang dikawal sejumlah personel Polres Aceh Singkil berjalan damai. Saat tiba di gedung DPRK diterima anggota Komisi C DPRK, Jamasa Cibro. Namun ketika pertemuan sedang berlangsung di ruang Banggar DPRK, hadir Sekretaris Komisi D, Syafrizal Putra Chaniago. Hadir juga di sana Kabid Kebudayaan Disdikbud, Kamsi Selian, mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kepala DPK) Kota Subulussalam, Irwan Yasin.

BACA JUGA : HIMAPPKOS-SU Sesalkan Kebijakan Pemko Subulussalam

Forum pun sepakat, ditandai dengan berita acara kesepakatan difasilitasi Kabid, Kamsi Selian, Sekretaris Komisi D, Syafrizal Putra Chaniago dan Jamasa Cibro digelar pertemuan mahasiswa dengan Sekda Damhuri dan Kadis, H. Irwan Yasin untuk membahas perbaikan asrama di Medan, Rabu (1/8) besok, di ruang Sekda.

Pada aksi di halaman Kantor DPRK Subulussalam diwarnai pembakaran keranda sebagai bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap kondisi pendidikan di Bumi Sada Kata yang kurang mendapat dukungan serius dari pihak legislatif maupun eksekutif. [] L24-Khairul