Lentera 24.com | SUBULUSSALAM -- Kondisi jalan nasional yang rusak parah di Desa Cepu, Kec. Penanggalan, Kota Subulussalam atau sekira enam...
Lentera24.com | SUBULUSSALAM -- Kondisi jalan nasional yang rusak parah di Desa Cepu, Kec. Penanggalan, Kota Subulussalam atau sekira enam kilometer dari pusat Kota 'Sada Kata' Kota Subulussalam, Aceh tampak mulai dikerjakan sepekan terakhir.
Pantauan, Senin (23/7), kondisi jalan yang sudah cukup lama rusak dan diperparah saat musim hujan pada April 2018 silam yang nyaris mengamblaskan separuh badan jalan. Bahkan, selain badan jalan amblas digerus air, dua buah tiang listrik tampak dipindahkan pihak terkait, April silam.
Diketahui, beberapa bulan sebelumnya tidak kurang dari empat unit rumah warga terpaksa dikosongkan karena takut terimbas gerusan air, seperti telah lebih dahulu menimpa dua atau tiga unit rumah di sekitar lokasi serupa.
Di sisa badan jalan amblas juga dipasang pipa air Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) setempat. Pada ujun titik separuh badan jalan yang amblas, panjang sekira 100 meter itupun dipasang rambu pengaman. Dipasang juga lampu darurat mengharuskan pengendara lebih hati-hati. Bahkan khusus kendaraan jenis mobil yang datang berlawanan arah harus saling bergantian melintas karena badan jalan sudah menyempit.
Diketahui, awalnya titik badan jalan amblas di sana berada persis pada posisi gorong-gorong yang ditengarai selama ini nyaris tersumbat. Namun semakin parah pasca pelebaran jalan tanpa dilengkapi drainase disinyalir menjadi persoalan lain penyebab bencana itu. Pasalnya, jalan semakin lebar namun tanpa drainase menyebabkan air tergenang di titik terendah badan jalan, terutama pada musim penghujan. Pemerintah pun diharapkan lebih serius membenahi jalan nasional ini. [] L24-Khairul
 |
| Foto: Pengerjaan jalan nasional rusak lintas Aceh-Sumut di Desa Cepu, Kec. Penanggalan, Kota Subulussalam. Foto diambil, Senin (23/7) |
Diketahui, beberapa bulan sebelumnya tidak kurang dari empat unit rumah warga terpaksa dikosongkan karena takut terimbas gerusan air, seperti telah lebih dahulu menimpa dua atau tiga unit rumah di sekitar lokasi serupa.
Di sisa badan jalan amblas juga dipasang pipa air Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) setempat. Pada ujun titik separuh badan jalan yang amblas, panjang sekira 100 meter itupun dipasang rambu pengaman. Dipasang juga lampu darurat mengharuskan pengendara lebih hati-hati. Bahkan khusus kendaraan jenis mobil yang datang berlawanan arah harus saling bergantian melintas karena badan jalan sudah menyempit.
Diketahui, awalnya titik badan jalan amblas di sana berada persis pada posisi gorong-gorong yang ditengarai selama ini nyaris tersumbat. Namun semakin parah pasca pelebaran jalan tanpa dilengkapi drainase disinyalir menjadi persoalan lain penyebab bencana itu. Pasalnya, jalan semakin lebar namun tanpa drainase menyebabkan air tergenang di titik terendah badan jalan, terutama pada musim penghujan. Pemerintah pun diharapkan lebih serius membenahi jalan nasional ini. [] L24-Khairul
