Lentera 24.com | ACEH TAMIANG -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Tamiang harus bekerja lebih keras lagi dalam penanganan sampa...
Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Tamiang harus
bekerja lebih keras lagi dalam penanganan sampah selama bulan Ramadan ditahun 2018
ini. Pasalnya sampah yang menumpuk dibeberapa titik dalam kota Kualasimpang dan
sejumlah Kota Kecamatan dan harus dieksport ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) meningkat
drastis hingga capaian 100 persen lebih.
Sementara itu, keterbatasan fasilitas armada yang digunakan
untuk pengangkut sampah sebagai penyebab pihak bidang Kebersihan mengalami
kuwalahan melakukan tugasnya dalam penanganan kebersihan yang volumenya kian
menggunung.
foto: Pasukan petugas kebersihan sedang membersihkan sampah yang
dibuang warga secara sembarangan. Dapat dipastikan dilakukan oleh warga yang
gemar dengan hidup tidak sehat. (L24-002/Suparmin)
|
Peningkatan volume sampah juga telah dibarengi dengan
efektivitas kerja pihak petugas kebersihan, baik peningkatan penambahan waktu
kerja yang memerlukan penambahan energitas secara maksimal.
Seperti yang disampaikan Kabid Kebersihan pada DLH setempat,
Asnawi kepada Lentera24 menyebutkan, pada hari hari biasa sebelum Ramadan tiba,
pihaknya hanya mengangkut sampah dari seputaran Kota Kualasimpang sekitar 10
ton sampah perhari. Namun peningkatan tumpukan sampah yang harus dibuang ke TPA
terjadi sejak bulan puasa ini sebanyak 5 kontainer atau setara dengan 25 ton
sehari.
’’Volume sampah meningkat sehngga kami harus bekerja hingga
dini hari dalam membersihkan dan mengangut sampah dari tempat yg telah
disediakan”, ujar Asnawi, Sabtu (2/6) dini hari. Pengangkutan sampah tersebut,
imbuh Asnawi dilakukan pada pagi hari, siang, sore, malam dan hingga dini hari.
Sampah sampah yang berasal dari kantong plastik pembungkus
pakaian, pembungkus makanan dan sampah batang tebu merupakan yang paling menonjol
dalam peningkatan sampah dimaksud.
Dapat dipastikan sampah ini dibuang oleh warga yang gemar dengan hidup tidak sehat. (L24-002/Suparmin) |
Amatan Lentera24, minimnya kesadaran masyarakat terhadap
kebersihan menyebabkan lingkungan menjadi terlihat dan kumuh. Seperti yang
terjadi di kawasan tekongan Kebun Tengah, tepatnya tidak jauh dari tempat
pemakaman umum (TPU) Kebun Tengah Desa Bukit Rata Kecamatan Kejuruan Muda. Dengan
seenaknya masyarakat membuang sampah ditepi jalan lintas Medan-Banda Aceh. Sehingga
tumpukan sampah menggunung dan
mengeluarkan aroma tidak sedap.
Tindakan tidak sehat yang dilakukan warga tersebut sangat mengganggu bagi pengguna jalan. Untung pihak
petugas kebersihan DLH sigap dan segera mengambil tindakan setelah adanya
laporan masyarakat kalau dikawasan tekongan Kebun Tengah terjadi penumpukan
sampa.
Tumpukan sampah yang sebagian besarnya merupakan hasil limbah
rumah tangga dimaksud seluruhnya diangkut petugas kebersihan pada Sabtu (2/6) dini
hari. Asnawi mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan rasa
kesadarannya untuk tidak membuang sampah disembarang tempat demi terciptanya lingkungan
yang bersih dan sehat. [] L24-002 (Suparmin)