HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Djarot Kembali Menelan Pil Pahit di Pilgub Sumut

Lentera 24.com | SUMUT -- Langkah politik PDI P yang menjagokan Djarot Saiful Hidayat di pilgub Sunut kembali menemui kegagalan. Sebelumnya...

Lentera24.com | SUMUT -- Langkah politik PDI P yang menjagokan Djarot Saiful Hidayat di pilgub Sunut kembali menemui kegagalan. Sebelumnya Djarot harus menelan pil pahait kerna kalah di Pilgub DKI Jakarta 2017, kini peristiwa yang sama di terima Djarot ,sebab lagi lagi Djarot harus gigit jari di Pilgub Sumut 2018.


Pasalnya prestasi yang di raih Djarot pada awal mengawali kariernya di bidang eksekutif sebagai Wali Kota Blitar, Jawa Timur, bahka Djarot sempat memimpin ‘Kota proklamator’ itu selama dua periode (2000-2005 dan 2005-2010) namun ahirnya haruskandas di Pilgub DKI dan Sumut.

Setelah duapriode memimpin Belitar (Walikota Belitar) lantas Djarot pakum selama
empat tahun, kemudian Djarot terpilih menjadi anggota DPR. Karna di anggap mumpuni ,Djarot yang baru saja menjadi anggota DPR dari Fraksi PDIP pada Pemilu 2014, langsung ‘dipinang’ Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Wagub DKI Jakarta. Padasaat l Ahok menjabat Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo, yang dilantik menjadi Presiden RI.

Pasngan Ahok-Djarot berlanjut hingga ke Pilgub DKI Jakarta 2017. Namun mimpi pasangan ini pupus setelah kalah di putaran kedua dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Tetapi pilpagit tersebut tidak lantas membuat PDIP patah semangat arau hilang harapan ,pasalnya setelah gagal di Pilgub DKI Jakarta, Djarot sempat dispekulasikan akan diusung kembali oleh PDIP di Pilgub Jatim. Namun ternyata PDIP lebih condong melabuh kan Djarot ke sisi barat Indonesia, yaitu ke Pilgub Sumut 2018 dan disandingkan dengan Sihar Sitorus.

Di Pilgub Sumut, Djarot-Sihar harus melawan pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Ijeck). Dalam perjalanannya, elektabilitas Djarot dan Edy sempat bersaing ketat. Haltersebut di buktikan adanya lembaga survei Indo Barometer yang dilakukan pada 4-10 Februari 2018.

Hasilnya, pasangan Djarot-Sihar memperoleh dukungan sebesar 26%. Mereka bersaing ketat dengan pasangan Edy-Musa dengan dukungan 25,8%.

Namun di pertandingan sesunggunya (27 /6) hasil Quick count dari sejumlah lembaga survei mengunggulkan Edy-Ijeck. Dan hasil sementra berdasarkan
LSI (Data terkumpul 99,71% per pukul 19.04 WIB malam tadi

Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah meraih sura 57,16% sedangkan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus 42,84%.

Sedangkan hasil Quick count SMRC data terkumpul 99,33% per pukul 19.04 WIB malam tadi,
dan pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah merih suara 58,88% sedangkan pasngan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus 41,12%.

Selanjutnya hasil Quick count Charta Politika Data terkumpul 99,25% per pukul 19.04 WIB malam tadi ,kembali pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah unggul dengan perolehan suara sementra 60,21% sedangkan pasngan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus hanya meraih 39,79%.

Dengan demikian Djarot harus rela mengalami ke gagalan untuk yang kedua kalinya. [] L24-007 (Roby Sinaga)